Sanrego diindikasikan mengandung Afrodisiak yaitu sebuah zat yang berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual bagi manusia. Secara umum tanaman ini mengandung senyawa turunan berupa Saponin, Alkaloid, Tanin dan senyawa lain yang dapat berfungsi sebagai suatu zat yang dapat melancarkan peredaran darah. Dengan demikian akan meningkatkan kinerja organ tubuh termasuk di dalamnya organ seksual. Dari pengalaman masyarakat di daerah asal tanaman ini (Bone, Sulawesi Selatan) Sanrego tidak hanya dapat meningkatkan gairah seksual namun juga dapat berfungsi sebagai obat impotensi. Selain itu Sanrego juga dapat digunakan sebagai obat malaria, diabetes dan gigitan ular.
Bukan hanya daunnya, batang, ranting srta akar dari tanaman ini dapat digunakan sebagai obat kuat, namun masyarakat meyakini bahwa akarnya mempunyai efektifitas lebih bagus daripada bagian lainnya. Cara penggunaannya cukup mudah, ambil bagian tanaman yang akan digunakan kemudian di cuci bersih setelah itu direndam dalam air panas selama 15 menit, selanjutnya disaring dan diminum air rendaman tersebut.
Tidak hanya di Indonesia, ternyatan tanaman endemik Bone ini sudah terkenal hingga beberapa negara dan tidak hanya di Asia tenggara bahkan sampai India. Di Malaysia biasanya digunakan bersamaan dengan obat kuat lainnya seperti tongkat Ali sebagai campuran.
Tahun 1994 tanaman ini pernah diteliti di Universitas Hasanudin oleh Prof. Dr. Muchsin Darise, menurut hasil riset yang dilakukan olehnya tanaman ini mengandung tiga hal penting bagi kesehatan manusia yaitu:
Pohon Sanrego |
2. Sitoserol, senyawa ini berfungsi sebagai perangsang terbentuknya hormon steroid, sedangkan fungsi hormon steroid adalah akan memacu perkembangan ciri kelamin sekunder ANABOLIC STEROID:- Senyawa sintetis menyerupai androgen (testosteron), hormon ini biasa digunakan oleh atlet untuk memperindah danmemperbesar otot serta menambah kekuatan fisik.
3. Glikosida, senyawa ini biasanya di gunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah jantung.
Dalam Handbook on Philipine Medical Plants disebutkan bahwa genus Lunasia terdapat senyawa Alkaloid Pirano - kuinolin yaitu senyawa lunakrina, lunakrida, dan lunasina. Belum diketahui secara pasti, senyawa yang berkhasiat untuk afrodisiak pada sanrego, namun diduga senyawa alkaloid yang terdapat dalam ekstrak daun tanaman berpotensi dikembangkan sebagai afrodisiak.
Dalam taxonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman Sanrego berada pada Kingdom: Viridiplante, Phylum: Streptophyta , Ordo: Sapindales, Famili: Rutaceae, Genus: Lunasia dan Spesies: Lunasia Amara (Sanrego). Tanaman ini mempunyai ciri-ciri fisik Batang tegak, bercabang banyak, daun kasar dan bergerigi dengan ujung runcing dan bunga berwarna kuning muda, biasanya dapat tumbuh hingga 5 meter dengan kulit batang berwarna coklat. (RR/ow/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar