UniverScience- Pernahkah anda bayangkan jika suatu saat anda diserang oleh tawon raksasa, Vespa Mandarinia sebuah spesies tawon dengan ukuran tubuh yang sangat besar, panjangnya bisa sampai 6 CM dengan bentangan sayap bisa sampai 8 CM dan mampu terbang dengan kecepatan 25 KM/jam. Spesies ini banyak hidup di Asia seperti China, Korea, Sri Lanka, India dan Jepang. |
Ukuran Vespa Mandarinia yang luar biasa besar |
Vespa mandarinia japonica, memangsa spesies lain dari jenis lebah dan tawon. Ketika mereka menemukan sarang lebah maka akan menandai dengan sekresi yang ada didalam perutnya. Ketika mereka melihat sarang lebah mereka akan enyerang dan memangsa lebah-lebah kecil didalamnya. Lebah madu Eropa seperti spesies Apis mellifera adalah kesukaan tawon ini, dan dapat membunuh 40 ekor setiap menitnya. Namun lebah madu Jepang asli, Apis Cerana Japonica, memiliki pertahanan yang menarik terhadap lebah predator seperti Vespa Mandarinia ini Lebah madu Jepang dapat mendeteksi sekresi lebah, dan menyerang lebah yang masuk ke dalamnya secara massal. |
Predator terhadap lebah yang lebih kecil |
Serangan dari serangga inipun culup mematikan dan dapat menimbulkan bekas seperti bekas luka terkena peluru. Predator rakus ini memiliki sengat seperempat inci (6.35mm), yang pernah merasakan sengatan dari tawon ini menggambarkan dengan rasa sakit sebagai menyiksa dan sangat menyakitkan. Masato Ono, seorang entomolog di Tamagawa University, dekat Tokyo, mengatakan itu "seperti paku panas menembus kaki saya." |
Luka bekas sengatan Vespa Mandarinia |
Untunglah di Indonesia tidak terdapat lebah spesies ini, sehingga kita tidak akan pernah merasakan sengatan mereka. Walaupun demikian, di Indonesia juga ada lebah yang ganas seperti lebah madu gunung atau dalam istilah Jawa disebut sebagai "tawon dowan", lebah ini mempunyai karakter yang cukup menakutkan juga, dimana ketika sarangnya di ganggu maka mereka akan memburu pengganggu kemanapun dia pergi, bahkan konon jika pengganggu sembunyi dengan cara menyelam mereka akan menunggunya hingga pengganggu muncul ke permukaan kembali.
(RR/tr/14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar