UniverScience- Persoalan hidup sering membuat seseorang mengalami tekanan jiwa atau biasa disebut sebagai Depresi. Depresi sering mempunyai dampak yang luas terhadap aktivitas seseorang, malas bekerja, tidak bisa konsentrasi adalah dampak yang kemudian muncul pada seseorang yang mengalami depresi. Depresi kadang juga menyebabkan orang mengalami diare, mudah marah, cepat tersinggung dan masih banyak lagi.
Depresi sangat terkait erat dengan emosi dan kejiwaan seseorang, oleh karenanya penyembuhannya harus bersifat terapi, memang ada beberapa obat yang dapat membantu menenangkan fikiran namun obat hanya bersifat sementara, jika tidak diikuti dengan upaya penyembuhan secara psikis saat pengaruh obat habis maka depresi biasanya akan muncul kembali
Ada beberapa terapi yang dapat membantu meringankan atau bahkan menyembuhkan depresi yang dialami oleh seseorang, antara lain:
Terapi Analisis Kejiwaan (Psikoanalisis)
Terapi ini pertama kali dikenalkan oleh Sigmund Freud, terapi ini merupakan sumber dari terapi yang berkembang saat ini. Inti dari terapi ini adalah menyelidiki kejiwaan pasien kemudian membawa impuls-impils dan perilaku alam bawah sadar ke permukaan. Penangananannya terpusat pada antara analisis dan dinamika yang terjadi pada penderita depresi, biasanya ditangani secara ketat. Pasien bisa jadi harus mengikuti beberapa kali sesi terapi setiap minggunya hingga beberapa tahun, bahkan bisa sampai puluhan tahun.
Aliran psikoanalisis Freud berfokus pada jenis perlakuan dimana pasien yang dianalisisdiminta untuk mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, dari situ kemudian seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
Terapi psikodinamik
Inti dari terapi ini adalah upaya untuk merubah perilaku pasien, perasaan juga fikiran pasien, biasanya terapis mencari akar permasalahan yang dihadapi oleh pasien yanag biasanya berada di alam bawah sadar pasien.
Tujuan utama dari terapi ini adalah agar pasien menyadari apa yang sebelumnya tidak disadari olehnya. Gangguan psikologis yang diderita oleh seseorang biasanya ada masalah yang tersembunyi dialam bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Terapi biasanya dilakukan seminggu sekali dan biasanya tidak memakan waktu terlalu lama hingga pasien menjadi sembuh.
Terapi kognitif
Terapi ini difokuskan pada beberapa hal yang dihadapi oleh pasien berupa orientasi pada tujuan serta kondisi dan waktu saat itu. Pasien diarahkan untuk membuat keputusan terhadap masalah yang sedang dihadapi, karena memang terapi ini intinya adalah bahwa individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif telah menunjukkan kefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Secara umum, tujuan dari terapi kognitif adalah Meningkatkan aktivitas, Menurunkan perilaku yang tidak diinginkan, Meningkatkan kepuasan, Meningkatkan kemampuan social
Dalam realita hidup kadang seseorang mempunyai pola fikir yang cenderung negatif, hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi dan kecemasan, pada level yang kronis hal ini akan menyebabkan depresi yang parah. Saat itu menimpa anda, aktifitas anda akan terganggu oleh fikiran anda sendiri. Untuk menyembuhkannya anda dapat mengikuti terapi kognitif.
Terapi dilakukan dengan cara belajar mengenali fikiran-fikiran yang membahayakan dan tidak rasional kemudian menggantinya dengan pola fikir yang lebih konstruktif.Biasanya terapi berlangsung selama 16 minggu atau kalau pasien mengalami perkembangan yang bagus terapi bisa kurang dari 16 minggu. Metode terapi sangat terstruktur dengan pelajaran yang lebih spesifik untuk setiap sesi yang berlangsung. Biasanya Teraphist meminta kepada pasien untuk mengenali mood kemudian mencatatnya, untuk mengingat hal-hal yang bersifat destruktif kemudian menggantinya dengan pola fikir baru yang lebih membangun.
Terapi perilaku
Sama dengan metode sebelumnya, terapi ini juga terfokus pada mengatasi pola fikir negatif yang dialami oleh pasien. Terapi ini dapat membantu pasien mengatasi masalahnya dengan mengubah perilaku negatif menjadi perilaku yang lebih baik.
Terapi perilaku adalah sebuah tekhnik yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan kecemasan dan phobia, dalam tekhnik ini biasanya theraphist meminta agar pasien membayangkan situasi yang menjadi penyebab ketakutan yang dialaminya, kemudian pasien diminta untuk membayangkan sesuatu yang menyenangkan
Terapi ini biasanya dipadukan dengan terapi kognitif, atau yang biasanya dikenal sebagai cognitive-behavioral therapy (CBT). CBT merupakan istilah yang merujuk kepada metode-metode yang dipadukan dengan kedua teknik tersebut.
Terapi interpersonal
Terapi ini biasanya digunakan untuk mengatasi depresi yang disebabkan oleh konflik interpersonal dan kurangnya dukungan sosial pasien
Tekhnik yang biasanya digunakan adalah pasien diminta untuk dengan cermat mengamati hubungannya dengan oran-orang terdekatnya seperti keluarga, teman kerja, teman baik dan lain sebagainya, tujuannya untuk memecahkan kebuntuan konflik interpersonal, memperbaiki sociality dilingkangannya serta memperbaiki cara berkomunikasi.
Biasanya theraphist akan memberikan suport positif kepada pasien, kemudian theraphist akan menumbuhkan emphati kepada pasien untuk membangkitkan keyakinan Pasien bahwa dirinya tidak sendiri dan masih ada orang yang peduli terhadapnya. Dengan kehangatan sikap yang diperlihatkan oleh Theraphist pasien akan merasa lebih nyaman dan apabila dilakukan secara terus menerus maka Pasien akan sembuh dari depresinya.
Dari sekian banyak terapi yang ada sebetulnya terapi yang paling baik adalah mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Perilaku yang jauh dari Tuhan akan menyebabkan seseorang merasa hidup dengan dirinya sendiri, sehingga ketika seseorang dihadapkan dengan sebuah persoalan dirinya merasa semuanya harus diselasaikan sendiri, dan tidak ada seorangpun yang dapat membantunya. Ketika seseorang dekat dengan Tuhan secara otomatis alam bawah sadarnya akan membawa persoalan yang dihadapi kepada Tuhan, sebuah keyakinan akan muncul apapun persoalan yang dihadapi pasti Tuhan akan membantunya. (RR/rw/14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar