Jumat, 08 Agustus 2014

Gejala Darah Tinggi Dan Cara Mengatasinya


InaScience- Tekanan darah tinggi atau yang sering dikenal dengan hypertensi adalah salah satu penyakit yang belakangan ini banyak dikeluhan oleh banyak orang. Sebagian besar penyakit ini muncul  karena gaya hidup seseorang, pola hidup yang tidak sehat lebih banyak menjadi pemicu terjadinya tekanan darah seperti merokok, minuman keras, kebiasaan begadang, terlalu stress dan masih banyak lagi penybab lainnya.

 Sebagian besar penderita darah tinggi tidak mengalami gejala-gejala yang khas, bahkan kadang tanpa keluhan yang berarti. Orang kadang menyebut sakit kepala adalah merupakan gejala darah tinggi, atau keluhan lain yang sering diidentikan dengan gejala hypertensi seperti mimisan, wajah kemerahan dan mudah lelah. Gejala tersebut memang bisa jadi tanda-tanda awal darah tinggi, namun penyakit lain juga kadang diawali dengan gejala yang sama. Langkah paling bagus adalah memeriksakan tekanan darah secara berkala

Hypertensi disebabkan oleh terjadinya pengapuran didalam dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan ruang didalam pembuluh darah menjadi sempit, sementara darah selalu dalam jumlah yang normal. Dengan kondisi darah yang harus tetap beredar namun karena terjadi penyempitan pada pembuluh darah, maka terjadilah peningkatan tekanan darah menjadi kuat. Begitulah terjadinya proses tekanan darah tinggi.

Jika tekanan darah terjadi menahun dan tanpa ada penanganan medis maka terjadilah gejala seperti sakit kepala disertai mual, gelisah, pandangan menjadi kabur, sesak nafas bahkan dalam kondisi parah dapat menyebabkan erusakan pada otak, jantung, ginjal dan mata.

Gejala yang biasanya terjadi pada penderita hypertensi seperti dibawah ini kadang juga merupakan gejala penyakit lain. Ketika anda mengkhawatirkan jika hal tersebut adalah merupakan gejala darah tinggi maka sebaiknya anda juga memeriksakan untuk kemungkinan merupakan gejala penyakit lai. Gejala-gejala tersebut antara lain.
  • Sakit kepala dan terasa kaku pada leher bagian belakang
  • Jantung berdebar-debar, walaupun kadang makanan-makanan tertentu juga dapat berefek mengakibatkan jantung berdebar seperti misalnya makanan yabg mengandung kefein.
  • Munculnya gangguan vertigo yang menyebabkan tempat sekitar terasa berputar
  • Terjadinya sesak nafas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat, walaupun tidak setiap gejala ini adalah merupakan tanda-tanda hypertensi.
  • Terjadinya tinnitus yang sangat mengganggu, tinitus adalah telinga berdenging.
  • Sering buang air kecil, biasanya terjadi pada malam hari.
  • Badan mudah lelah walaupun dengan aktifitas yang ringan
  • Mimisan atau hidung berdarah.
  • Penglihatan kabur juga kadang merupakan tanda-tanda tekanan darah tinggi
  • Wajah memerah, yang disebabkan oleh peredaran darah didalam tubuh tidak normal.
 Sekali lagi gejla seperti yang disebutkan diatas bukan hanya gejal-gejala yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Langkah paling tepat adalah ketika anda merasakan gejala-gejala seperti diatas segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat untuk gejala-gejala yang anda alami. 
  
Melakukan pemerikasaan tekanan darah secara berkala adalah langkah terbaik untuk mengantisipasi terjadinya hypertensi. Hal tersebut karena bisa saja tekanan darah anda dalam periode tertentu berada dalam kondisi normal, namun tidak lama kemudian tekanan darah menjadi meningkat, karena penyakit ini sangat erat hubungannya dengan gaya hidup seseorang.

Perlu diketahui yang dimaksud dengan tekanan darah adalah tekanan (baca: kekuatan) pembuluh darah arteri dalam menerima tekanan darah yang mengalir melalui dinding pembuluh darah untuk kemudian dialirkan keseluruh tubuh. Darah keluar dari jantung melalui pembuluh darah arteri dan akan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh darah balik. Oleh karenanya dokter memeriksa tekanan darah bedasarkan dua sirkulasi darah tersebut, yaitu saat darah keluar dari jantung dan saat darah kembali lagi ke jantung.

Adapun metode yang digunakan oleh dokter adalah membaca kekuatan denyut pembuluh darah dalam dua tekanan yaitu:
1. Tekanan sistolik, yaitu angka tekanan yang lebih tinggi yang terjadi pada pembuluh darah, tekanan ini terjadi pada saat jantung memompa darah untuk mendorong darah keluar melalui pembuluh darah arteri berdasarkan seberapa kuat jantung mendorong keluar darah mengalir di dalamnya (arteri)

2. Tekanan Diastolik, yaitu angka tekanan yang lebih rendah, proses ini terjadi saat jantung menerima kembali darah masuk kedalamnya. Pengukurannya berdasarkan seberapa besar hambatan yang terjadi pada pembuluh darah saat menerima kembali darah kembali ke dalam jantung.

Seperti telah disampaikan diatas, gaya hidup seseorang memberikan konstribusi yang lebih besar dalam kasus hypertensi. Memperbaiki pola hidup menjadi lebih baik adalah langkah terbaik untuk mencegah terjadinya darah tinggi, biasakan hidup sehat dan hindari hal-hal yang dapat menjadi pemicu hypertensi baik secara psikis maupun fisik. Ungkapan mencegah adalah lebih baik daripada mengobati bukanlah ungkapan tanpa alasan. (RR/ow/090814)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar