Selasa, 18 November 2014

Perawatan Rumput Laut E. Cottonii Dan Pengelolaan Pasca Panen

Seperti tanaman yang dibudayakan di darat, dalam pertumbuhannya rumput laut juga sangat memerlukan perawatan intensif untuk menunjang keberhasilan budidaya yang dilakukan. Tanpa perawatan rumput laut akan tumbuh secara alami namun dengan resiko terjadinya banyak gangguan yang bisa saja terjadi pada rumput laut yang dibudidayakan, karena tanpa disertai dengan upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan. Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam perawan adalah sebagai berikut:

1.    Menjaga kebersihan rumput laut
Rumput laut hidup ditengah-tengah arus air laut yang secara otomatis akan terkotori yang oleh kotoran yang tebawa oleh arus seperti lumpur dan kotoran lainnya yang terbawa arus air yang mengalir melewatinya. Lumpur yang melekat pada thallus rumput laut akan menghalangi rumput laut dalam memperoleh asupan sinar matahari, lumpur yang melekat pada thallus juga kadang membawa penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan rumput laut. Lakukan pembersihan rumput laut secara rutin dengan cara menggoyang-goyangkan rumput laut agar lumpur yang menempel jatuh dan hanyut terbawa oleh air laut. Sampah kadang juga nyangkut diantara thallus, buang sampah-sampah tersebut agar tidak mengganggu pertumbuhannya.
Perawatan Rumput Laut E. Cottonii Dan Pengelolaan Pasca Panen
Rumput laut E.Cottonii yang dibudidayakan diperairan yang jernih akan menunjang keberhasilan budidaya
2.    Lakukan penyulaman
Dalam pertumbuhannya kadang rumput laut patah baik disebabkan oleh terjangan ombak maupun oleh gangguan lainnya seperti dimakan oleh binatang laut atau terkena oleh penyakit. Ganti ikatan rumput laut yang telah hilang dengan bibit yang baru, pilihlah rumput laut yang tumbuh pesat dan potong dengan berat sekitar 200 gram agar dapat mengikuti laju pertumbuhan rumput laut lainnya.

3.    Sambung kembali tali yang putus
Terjangan ombak kadang juga mnyebabkan tali bentangan rumput laut menjadi putus, agar tidak mengganggu rumput laut lainnya segera sambung kembali tali bentangan yang putus tersebut.
Perawatan Rumput Laut E. Cottonii Dan Pengelolaan Pasca Panen
Perawatan rutin untuk mengantisipasi kegagalan budidaya
4.    Buang tanaman competitor
Arus air laut kadang membawa tanaman laut lainnya yang kemudian akan menyangkut pada rumpun rumput laut yang dibudidayakan. Tanaman tersebut secara otomatis akan menjadi competitor bagi tanaman utama dalam memperoleh nutrisi dari laut. Tanaman competitor biasanya berupa lumut dan rumput laut lainnya seperti spinossum dan sargassum yang nyangkut pada bentangan.

5.    Buang tanaman yang terkena penyakit

Penyakit yang sering kali mengganggu budidaya rumput laut adalah penyakit ice-ice, penyakit ini biasanya memperlihatkan tanda-tanda bercak putih pada thallus, penyakit ini akan membuat batang menjadi mati dan akhirnya membuat thallus lembek dan akhirnya patah. Buang rumput laut yang memperlihatkan tanda-tanda tersebut agar tidak menular pada rumput laut yang sehat. Lakukan monitoring secara rutin agar jika muncul gejala penyakit ini dapat diantisipasi dengan segera dan tidak menimbulkan kerusakan secara masal pada rumput laut yang dibudidayakan. Cara lain menghindari penyakit ice-ice adalah dengan menurunkan posisi tanaman lebih dalam untuk mengurangi panetrasi banyaknya sinar matahari, karena penyakit ini biasanya terjadi pada daerah pertanaman yang terlalu tinggi dengan permukaan air. Karena itu disarankan agar tanaman berada 1 meter dibawah permukaan air.

Hama Rumput Laut
Ada beberapa binatang laut yang biasanya menjadi hama bagi rumput laut yang dibudidayakan, binatang-binatang tersebut biasanya memakan thallus dan menyebabkan rumput laut tanggal dari ikatannya. Binatang-binatang yang biasanya menjadi hama dalam budidaya rumput laut antara lain:
  • 1.     Larva bulu babi (Tripneustes sp) bersifat planktonik yang melayang-layang di dalam air, lalu menempel pada tanaman.  
  • 2.    Teripang (Holothuria sp) mula-mula menempel dan menetap pada rumput laut, lalu membesar dan dapat memakan rumput laut dengan menyisipkan ujung cabang rumput laut ke dalam mulut.
  • 3.    Ikan baronang, binatang yang mempunyai beberapa spesies ini juga sering menjadi hama bagi rumput laut dengan memakan thallus
  • 4.    Kura-kura, sama dengan ikan baronang, kura-kura juga kadang menjadi pemangsa bagi rumput laut yang dibudidayakan.
Pemanenan
Rumput laut biasanya dipanen dengan dua tujuan yaitu dipanen untuk pembuatan bibit dan dipanen untuk dikringkan. Untuk pembuatan bibit, rumput laut dipanen pada usia 25 hingga 30 hari, pada usia ini rumput laut sedang berada pada kondisi prima dalam pertumbuhan vegetatifnya sehingga sangat cocok digunakan sebagai bibit. Pemanenan dengan tujuan untuk dikeringkan biasanya dilakukan setelah rumput laut berusia antara 45 hingga 60 hari, pada usia ini rumput laut sudah dalam kondisi matang dengan kandungan zat esensial maksimal untuk industry pengolahan rumput laut. Kandungan terpenting dalam rumput laut Eucheuma Cottonii adalah Carrageenan, hasil ekstraksi rumput laut yang berupa carrageenan biasanya dibuat dalam bentuk tepung berwarna putih dan biasanya digunakan untuk berbagai keperluan seperti digunakan dalam produk makanan, kosmetik, obat-obatan dan lain sebagainya.

Cara pemanenan rumpu laut biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.    Dilakukan pemanenan secara langsung dilaut dengan cara memotong satu persatu rumpun rumput laut yang sudah siap panen dan kemudian diangkut ke darat kemudian dilakukan penjemuran. Cara ini membutuhkan waktu lama dan kurang efisien.
2.    Mengangkat tanaman secara keseluruhan beserta tali pancang, kemudian rumput laut dijemur dengan system jemur gantung dengan mnggunakan tali pancangnya, kemudian setelah rumput laut kering dipotong satu-persatu, atau dapat juga dengan cara merontokan rumput laut dengan menggunakan alat yang didesain khusus seperti gambar dibawah ini kemudian dilakukan penjemuran.
Perawatan Rumput Laut E. Cottonii Dan Pengelolaan Pasca Panen
Merontokan rumput laut dari tali pancang
Penjemuran
Penjemuran rumput laut tidak boleh dilakukan di tanah dengan menggunakan waring (jarring ikan) karena kotoran akan menempel pada rumput laut yang masih basah dan akan terus menempel hingga rumput laut kering yang akan menyebabkan rumput laut kotor. Penjemuran dapat dilakukan ditanah dengan catatan harus menggunakan alas terpal. Sangat dianjurkan agar penjemuran rumput laut dilakukan diatas para-para agar rumput laut bersih dan tidak terkontaminasi oleh kotoran.
Perawatan Rumput Laut E. Cottonii Dan Pengelolaan Pasca Panen
Rumput laut, beberapa saat setelah dipenen
Rumput laut kering lebih banyak dikehendaki oleh industry pengolahan rumput laut karena semakin kering rumput laut maka nilai rendemennya akan semakin tinggi dan akan lebih tahan ketika disimpan dalam waktu yang lama. Penjemuran rumput laut dapat dilakukan selama 3 hingga 4 hari tergantung  cuaca, rumput laut sudah kering yang ditandai dengan warna ungu keputihan dilapisi kristal garam dan tidak mudah putus saat ditarik. Standar kekeringan rumput laut adalah kadar air 35% hingga 38%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar