Senin, 28 Juli 2014

Protein Alternatif Rumput Laut Dan Manfaatnya Untuk Mengatasi Penyakit Kardiovaskular


Peneliti Teagasc telah melakukan penelitian terhadap kandungan protein yang terdapat di dalam rumput laut sebagai salah satu makanan yang berfungsi sebagai makanan kesehatan. Secara historis rumput laut telah dikonsumsi oleh masyarakat pesisir diseluruh dunia khususnya sebagai makanan diet, terutama di Asia. Rumput laut telah berhasil dikembangkan sebagai bahan tambahan untuk beberapa jenis makanan seperti sosis, keju pizza dan daging beku.

Palmaria Palmata

Rumput laut sebagai sumber protein
Sebelumnya para peneliti telah memperkenalkan jenis rumput laut yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dari jenis Palmaria Palmata (Dulse) dan Porphyra (Sleabhac atau Laver). Dua jenis rumput laut ini dapat berfungsi sebagai sumber makanan diet bergizi tinggi yang dapat bersaing dengan kacang kedelai.


Kandungan protein yang terdapat didalam Dulse bervariasi yaitu antara 9-25% tergantung pada musim panen. Prosentase protein tertinggi per-gram saat rumput laut kering banyak ditemukan pada Palmaria palmata yang dipanen pada musim dingin (Oktober-Januari). Asam Amino yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti leusin, valin dan metionin juga banyak terdapat pada Dulse (Palmaria palmata). Sementara itu asam amino mirip asap amino yang terdapat pada kacang polong banyak ditemukan pada spesies Porphyra.

 
Manfaat kesehatan dari rumput laut
Saat ini, penyakit kardiovaskular (CVD) telah menyumbang lebih dari 4,3 juta angka kematian setiap tahunnya di seluruh dunia dan hypertensi (tekanan darah tinggi) merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular (CVD). Selain penggunaannya sebagai sumber protein, para peneliti telah menemukan bahwa rumput laut mempunyai efektifitas yang cukup signifikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang mematikan ini.


Peptida bioaktif adalah peptida yang berasal dari makanan yang dapat berpengaruh secara fisiologis, para peneliti telah menemukan bahwa rumput laut dapat berfungsi sebagai peptida bioaktif. Protein dan peptida dari susu, telur, daging dan ikan diindikasikan sebagai bahan makanan yang mampu mengurangi tekanan darah tinggi dan dianggap sebagai makanan yang mampu mencegah CVD

Inhibitor ACE-I  umum digunakan sebagai terapi dalam mengurangi tekanan darah tinggi. Makanan yang diturunkan peptida dapat bertindak sebagai inhibitor enzim penting seperti Angiotensin I converting enzyme (ACE-I) dan renin. Para peneliti menemukan peptida renin-inhibitory dalam rumput laut Palmaria palmata. Hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat  penting karena belum pernah ditemukannya peptida renin-inhibithory pada spesies rumput laut sebelumnya.

 
Peptida renin inhibithory saat ini sedang diteliti untuk diaplikasikan dalam makanan khususnya roti, peneliti di Teagasc juga akan meneliti efek rumput laut Palmaria Palmata terkait dengan kandungan protein didalamnya, penelitian berfokus pada pengaruh hidrolisat pada kadar air, abu, lemak kasar dan protein. Efek dari protein rumput laut terhadap warna dan tekstur roti juga sedang diteliti secara intensif  "kata peneliti Dr Maria Hayes di Teagasc Food Research Centre, Ashtown.

"Hal ini juga mungkin bahwa protein yang diisolasi dari P. palmata sebagai bagian dari penelitian ini dapat digunakan untuk keperluan teknis dalam pembuatan makanan, misalnya dalam pembuatan produk rendah lemak," kata Dr Hayes.  


Marine Fungsional Foods Research Initiative, yang juga dikenal sebagai program NutraMara mendorong pengembangan sektor kelautan dan membantu perusahaan makanan melalui identifikasi kandungan esensial rumput laut, makanan fungsional dan bahan-bahan bioaktif dari sumber daya yang berkelanjutan. Sumber daya ini meliputi rumput laut, mikroalga, pengolahan co-produk kelautan dan bahan budidaya. NutraMara berada dibawah Teagasc Food Research Centre dan Ashtown dan Declan Troy adalah sebagai direkturnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar