Mungkin Anda pernah membaca berita tentang sebuah peristiwa dimana ada orang yang mengalami peristiwa tragis tiba-tiba terbakar tubuhnya dan tidak diketahui penyebabnya, bahkan ada juga yang ditemukan telah menjadi abu di lokasi kejadian tanpa ada tanda-tanda bahwa orang tersebut telah dibakar dengan sengaja. Semua kejadian tersebut masih menjadi misteri hingga hari ini. Peristiwa yang hampir sama namun dengan kasus yang berbeda baru-baru ini dialami oleh seorang wanita asal California yang mengalami luka bakar lebih dari 70 persen, yang tampaknya disebabkan oleh sesuatu yang berasal dari dalam tubuhnya.
Pada saat merayakan Hari Thanksgiving, Yassmeen Castanada (19 tahun) mengeluh bahwa dia merasa tidak enak badan. Salah seorang teman memberinya beberapa obat yang diminumnya saat dirinya sakit. Setelah minum obat tersebut, Yassmeen tidak sembuh tapi justru dirinya merasa kepanasan seperti terbakar oleh api, bahkan hidung dan tenggorokannya mulai membakar parah. Yassmenpun akhirnya dibawa ke rummah sakit dan dimasukkan kedalam ruang gawat darurat, pada saat seluruh tubuhnya mulai melepuh. Dalam waktu empat hari, kulitnya mulai mengelupas seolah-olah dia menderita luka bakar tingkat tiga. Kemudian dia dipindahkan ke Universitas California Irvine pada unit luka bakar dan dokter memvonis Yassmenen bahwa lebih dari 70 persen kulitnya mengalami kerusakan. Diapun akhirnya diberi perawatan medis sama seperti penderita luka bakar dan harus menjalani beberapaoperasi kulit untuk memperbaiki kulitnya yang rusak akibat luka bakar yang dialaminya.
Menurut dokter yang menangani kasus langka seperti yang dialami oleh Yasmeen ini adalah sebagai akibat penggunaan obat yang tidak sesuai dengan penyakit yang diderita sebelumnya dan menimbulkan reaksi yang jarang sekali ditemukan pada manusia pada umumnya. Reaksi yang tergolong langka ini disebut sebagai sindrom Stevens-Johnson. Sindrom ini biasanya ditandai dengan wajah dan lidah bengkak, nyeri kulit, melepuh pada kulit dan selaput lendir mulut, hidung, mata dan alat kelamin juga terjadinya pengelupasan kulit. Sindrom Stevens-Johnson dapat menyebabkan tubuh mengalai luka bakar seperti yang dialami oleh Yasmeen Castanada ini.
Stevens-Johnson syndrome merupakan reaksi obat yang sangat langka, biasanya hal ini terjadi pada saat tubuh merespon antibiotik, syndrome ini dapat berakibat fatal pada penderitanya. Menurut Dr Joshua Zeichner, seorang profesor dermatologi di Mount Sinai Hospital di Manhattan, belum ditemukan cara yang dapat mengetahui siapa saja orang yeng mempunyai resiko kelainan ini.
Pertanyaannya adalah, apakah orang-orang yang mengalami terbakar secara tiba-tiba dan mati secara misterius seperti yang banyak diberitakan, disebabkan oleh sindrom ini? Semuanya masih menjadi sebuah pertanyaan yang belum ditemukan jawbannya hingga sekarang. Dari kasus Yasmeen Castanada ini, hikmah yang dapat kita ambil adalah jangan menggunakan obat orang lain saat Anda mengalami masalah kesehatan. Untuk menentukan obat dari masalah kesehatan yang Anda alami diperlukan diagnose dari dokter ahli agar tidak terjadi kesalahan penggunaan obat.
Pada saat tulisan ini dibuat, Yassmeen Castanada masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan beberapa pengobatan dan diperkirakan dia akan pulih.
Pada saat merayakan Hari Thanksgiving, Yassmeen Castanada (19 tahun) mengeluh bahwa dia merasa tidak enak badan. Salah seorang teman memberinya beberapa obat yang diminumnya saat dirinya sakit. Setelah minum obat tersebut, Yassmeen tidak sembuh tapi justru dirinya merasa kepanasan seperti terbakar oleh api, bahkan hidung dan tenggorokannya mulai membakar parah. Yassmenpun akhirnya dibawa ke rummah sakit dan dimasukkan kedalam ruang gawat darurat, pada saat seluruh tubuhnya mulai melepuh. Dalam waktu empat hari, kulitnya mulai mengelupas seolah-olah dia menderita luka bakar tingkat tiga. Kemudian dia dipindahkan ke Universitas California Irvine pada unit luka bakar dan dokter memvonis Yassmenen bahwa lebih dari 70 persen kulitnya mengalami kerusakan. Diapun akhirnya diberi perawatan medis sama seperti penderita luka bakar dan harus menjalani beberapaoperasi kulit untuk memperbaiki kulitnya yang rusak akibat luka bakar yang dialaminya.
Yassmeen Castanada menjalani perawan di rumah sakit (kiri), Yassmeen Castanada sebelum mengalami luka bakar karena salah minum obat (kanan) |
Stevens-Johnson syndrome merupakan reaksi obat yang sangat langka, biasanya hal ini terjadi pada saat tubuh merespon antibiotik, syndrome ini dapat berakibat fatal pada penderitanya. Menurut Dr Joshua Zeichner, seorang profesor dermatologi di Mount Sinai Hospital di Manhattan, belum ditemukan cara yang dapat mengetahui siapa saja orang yeng mempunyai resiko kelainan ini.
Pertanyaannya adalah, apakah orang-orang yang mengalami terbakar secara tiba-tiba dan mati secara misterius seperti yang banyak diberitakan, disebabkan oleh sindrom ini? Semuanya masih menjadi sebuah pertanyaan yang belum ditemukan jawbannya hingga sekarang. Dari kasus Yasmeen Castanada ini, hikmah yang dapat kita ambil adalah jangan menggunakan obat orang lain saat Anda mengalami masalah kesehatan. Untuk menentukan obat dari masalah kesehatan yang Anda alami diperlukan diagnose dari dokter ahli agar tidak terjadi kesalahan penggunaan obat.
Pada saat tulisan ini dibuat, Yassmeen Castanada masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan beberapa pengobatan dan diperkirakan dia akan pulih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar