Stanford adalah seorang arkeolog yang melakukan analisis secara rinci pertama tentang jenazah manusia yang ditemukan di Deir el-Madinah, sebuah desa Mesir kuno yang dijadikan sebagai tempat bagi para seniman yang bekerja pada pembuatan makam di pemakaman Lembah Para Raja untuk dinasti ke-20 dari periode Kerajaan Baru ( 1550-1080 SM), termasuk Ramses II dan keturunannya. Temuan tersebut memberikan gambaran secara rinci dan menarik dari sebuah model perawatan kesehatan kuno.
|
Kaki prostetik dari Mesir kuno, sekarang di Museum Mesir di Kairo. Jempol kaki diukir dari kayu dan melekat ke kaki dengan balutan kulit yang dijahit. (Wikipedia) |
Deir el-Madinah, yang dulu dikenal sebagai Set Maat ("The Place of Truth") terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang sungai dari zaman modern Luxor. Sebuah tempat yang sangat melelahkan bagi para pekerja karena merupakan daerah berbukit dan mereka harus mendaki gunung untuk membuat bangunan yang disebut sebagai Lembah Para Raja. Desa tersebut mungkin dibangun secara terpisah dari pemukiman untuk menjaga kerahasiaan pembangunan tempat tersebut.
Deir el-Madinah Selain merupakan desa yang sangat terawat dengan baik, desa ini termasuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO, banyak ditemukan catatan kuno, termasuk surat-surat pribadi, tagihan, tuntutan hukum, doa, sastra Mesir kuno, dan ribuan papirus, yang memungkinkan bagi para arkeolog untuk mengumpulkan berbagai macam informasi tentang pemukiman kuno para pembuat situs Makam para Raja ini. Dengan menggabungkan temuan-temuan tersebut serta mempelajari sisa-sisa kerangka, Stanford yang merupakan sarjana postdoctoral Anne Austin ini mampu memberikan gambaran baru tentang apa yang dia sebut sebagai “the earliest documented governmental health care plan”.
|
Desa kuno Deir el-Madinah memiliki sistem perawatan kesehatan dan sosial yang kompleks (Wikipedia) |
Menurut laporan dari penelitian yang dilakukan oleh Stanford, telah menemukan bukti fisik yang menguatkan catatan tentang sistem perawatan kesehatan yang komprehensif di masa itu, di mana para memperoleh pengobatan saat mereka sakit dan kemudian mengunjungi 'klinik' untuk check-up gratis, juga perawatan untuk orang cacat.
"Saya menemukan sisa-sisa seorang pria yang meninggal pada usia 19 atau 20 dan lahir tanpa kaki kanan yang berguna, mungkin karena polio atau gangguan neuromuskular lainnya," kata Austin. Untuk bekerja di makam kerajaan, ia harus melakukan pendakian bukit yang cukup sulit, namun "tidak ada tanda-tanda masalah kesehatan lainnya, atau menjalani kehidupan yang keras. Hal itu menunjukkan kepada saya bahwa mereka menemukan peran untuknya di komunitas ini meskipun peran utama bekerja di tempat ini tidak bisa dipenuhi. "
Seperti di masyarakat Mesir lainnya, pekerja dan penduduk Deir el-Madinah mendapatkan perawatan untuk masalah kesehatan mereka melalui perawatan medis, doa, dan sihir. Catatan di Deir el-Madinah, misalnya yang menyebutkan tentang ahli pengobatan “dokter” juga pawang kalajengking yang mengkhususkan diri dalam penobatan ajaib untuk gigitan kalajengking. Yang sangat luar biasa,bahkan seorang arkeolog menemukan sebuah kaki palsu kuno, yang dapat membantu orang yang kehilangan kakinya hingga memungkinkan bagi pekerja untuk tetap terus bekerja dengan kaki yang hilang.
Kaki prostetik dari Mesir kuno, sekarang di Museum Mesir di Kairo
|
Desa kuno Deir el-Madinah memiliki sistem perawatan kesehatan dan sosial yang kompleks (Wikipedia) |
Stres kerjaMeskipun fasilitas kesehatan tersedia di Deir el-Madinah, Austin juga menemukan bukti stres kerja yang signifikan, yang mungkin disebabkan oleh tekanan untuk bekerja, baik dari negara atau dari rasa mereka sendiri sebagai bentuk tugas dan kewajiban. Hal tersebut terlihat pada salah satu tulang-tulang mumi yang terindikasi mengalami osteomyelitis - peradangan pada tulang akibat infeksi melalui darah. "Sisa-sisa ulang tersebut menunjukkan bahwa ia terus bekerja meskipun infeksi terus berkembang," kata Austin. "Daripada berhenti karena penyakit tersebut".
|
Bukit 'Valley of the Kings'. Sumber: BigStockPhoto |
"Semakin saya belajar tentang Mesir, saya pikir masyarakat Mesir kuno lebih mirip dengan masyarakat Amerika modern," kata Austin. "Hal yang kita anggap kreasi dari kondisi masyarakat modern, seperti pemogokan perawatan kesehatan dan tenaga kerja, juga terjadi di masa lalu."
Penelitian Austin di Deir el-Madinah terus berlangsung dengan harapan dapat mengidentifikasi penyakit tertentu yang ada di tempat tersebut, dan selanjutnya mengungkap tentang kehidupan social msyarakat, kesehatan, serta kehidupan masyarakat yang kompleks dalam pemukiman kuno dan penting ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar