Para penjarah tersebut terdiri dari tujuh orang yang merupakan penduduk Giza, ke tujuh orang tersebut kemudian ditangkap setelah mereka secara ilegal menggali sisa-sisa sebuah peninggalan kuil Mesir kuno. Penemuan tersebut berupa blok batu kapur besar, yang diukir dengan teks-teks hieroglif, yang menunjukkan bahwa bangunan ini dibuat pada masa pemerintahan Kerajaan Raja Tuthmose III, reruntuhan ini ditemukan di daerah Hod Zeleikha distrik Al-Badrasheen.
Penemuan peninggalan Raja Tuth mose III |
Menteri Purbakala Mamdouh El-Damaty mengatakan bahwa blok yang ditemukan adalah asli dan merupakan sebuah kuil besar dari pemerintahan Raja Tuthmose III. Benda-benda yang ditemukan berupa tujuh relief, dua tiang marmer dan sebuah patung orang dalam posisi duduk berukuran besar yang dibuat dari batu granit merah.
Pilar yang ditemukan di tempat tersebut mirip dengan pilar-pilar ini (wikimedia commons) |
Menurut Ahram Online, kuil, yang ditemukan ini berjarak 40km sebelah selatan dari Piramida Agung Giza, di kota Badrashin, berasal dari zaman Firaun Thutmose / Thutmosis III, salah satu raja terkemuka di Mesir.
Thutmose III adalah Firaun keenam dari Dinasti ke-18. Selama 22 tahun pertama pemerintahannya, ia bersama dengan ibu tiri dan bibinya Hatshepsut, yang terkenal sebagai ratu yang mengambil peran sebagai Fir’aun laki-laki. Setelah kematiannya dia digantikan oleh Thutmose III yang kemudian membawa Mesir menjadi sebuah kerajaan terbesar, melalui berbagai ekspansi.
"Kami akan memulai proyek penggalian di daerah ini untuk menemukan benda-benda lainnya yang mungkin lebih banyak lagi ," kata menteri kepurbakalaan Mesir Mahmoud al-Damaty, yang juga menyatakan sebuah harapan bahwa tulisan di dinding kuil bisa membuka informasi baru tentang kerajaan dan pemerintahan Thutmose III lebih lengkap dari yang telah ditemukan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar