Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum pada persendian, bengkak dan ruam merah pada sekitar persendian adalah ciri khas penyakit asam urat. Penyakit asam urat disebabkan oleh penumpukan purin yang mengkristal pada bagian persendian. Rasa nyeri tersebut sering muncul apalagi jika penderita Asam urat makan makanan yang banyak mengandung purin, anda dapat membaca kembali makanan apa saja yang banyak mengandung purin pada artikel sebelumnya berjudul Penyebab Asam Urat, Gejala, Pencegahan Dan Cara Pengobatannya
Rasa nyeri yang sering terasa sangat melilit dan menyiksa tersebut sering membuat penderita penyakit Gout ini tidak dapat melakukan aktifitas, karena pada kondisi yang parah akan menyebabkan penderita akan merasakan sakit yang luar biasa saat melakukan aktifitas, bahkan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan pasien tidak dapat bergerak.
Penyakit Asam Urat dapat diobati dengan beberapa obat, baik obat kimia maupun obat herbal. Masing-masing obat mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang obat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit ini yaitu Allopurinol, sebelum anda menggunakannya, anda harus tahu segala sesuatu tentang Allopurinol, tentang cara kerjanya, dosis penggunaannya, dan tentu anda juga harus tahu efek samping yang bisa ditimbulkannya. Hal tersebut penting untuk diketahui untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh efek samping dari obat ini.
Cara Kerja Obat:
Sebelum kita membahas tentang cara penggunaannya, mari kita bahas tentang cara kerja Alopurinol. Obat ini diformulasikan untuk mengobati penyakit Asam Urat (Gout) ada juga yang menyebut penyakit ini dengan sebuatan Priai. Cara kerjanya adalah zat yang terkandung dalam Alopurinol akan menghambat xantin oksidae, xantin oksidae adalah enzim yang bekerja sebagai pengubah hipoxantin manjadi xantin dan selanjutanya akan mengubah xantin menjadi asam urat.
Di dalam tubuh kita Alopurinol akan mengalami metabolisme yang akan merubahnya menjadi oksipurinol (alozantin) yang berfungsi sebagai penghambat terjadinya enzim xantin oksidae.Kadar asam urat akan berkurang karena terjadinya mekanisme kerja kerja senyawa tersebut dan tanpa mengganggu biosintesa purin.
Interaksi Obat:
Alopurinol mempunyai efek toksik seperti juga obat kimia lainnya, efek toksik adalah sebuah akibat yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia sebagai obat yang berupa racun yang kadang lebih berbahaya daripada obat yang diminum. Alopurinol yang diberikan bersama azatioprin, merkaptopurin atau siklofosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat ini. Efek toksik lain juga akan terjadi pada pemberian Alopurinol bersama-sama dengan garam besi dan obat diuretik dari golongan tiazida. Alopurinol juga tidak boleh diminum bersama dengan wafarin karena akan menghambat metabolisme obat di hati pasien.
Efek Samping Alopurinol
Seperti obat kimia lainnya, Penggunaan Alopurinol yang berlebihan dan cenderung tidak mengindahkan saran penggunaannya juga akan mempunyai beberapa efek samping. Efek samping yang dapat disebabkan oleh Alofurinol antara lain:
Reaksi hipersensitifitas, yang berupa terjadinya bintik-bintik kecil dan benjolan pada permukaan kulit atau sering disebut ruam mokulopapular didahului gatal-gatal , biduran, kulit bersisik eksfoliatif serta lesi pupura (peradangan pada kulit), dermatitis, nefritis, faskulitis dan sindrome poliartrtis.
Efek samping lain yang ditimbulkan oleh Alopurinol adalah Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa logam.
Penggunaan Allopurinol dalam waktu yang lama juga akan menyebabkan katarak bagi penggunanya.
Peringatan dan Perhatian:
Selama penggunaan Allopurinol sangat penting diperhatikan untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap obat ini, sehingga akan dapat diambil tindakan lanjutan jika terjadi reaksi negatif tubuh terhadap Allopurinol. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan adalah;
Demikianlah pembahasan tentang Allopurinol, semoga bermanfaat buat Anda dan anda dapat belaku bijak terhadap tubuh Anda. (RR-14)
Rasa nyeri yang sering terasa sangat melilit dan menyiksa tersebut sering membuat penderita penyakit Gout ini tidak dapat melakukan aktifitas, karena pada kondisi yang parah akan menyebabkan penderita akan merasakan sakit yang luar biasa saat melakukan aktifitas, bahkan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan pasien tidak dapat bergerak.
Penyakit Asam Urat dapat diobati dengan beberapa obat, baik obat kimia maupun obat herbal. Masing-masing obat mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang obat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit ini yaitu Allopurinol, sebelum anda menggunakannya, anda harus tahu segala sesuatu tentang Allopurinol, tentang cara kerjanya, dosis penggunaannya, dan tentu anda juga harus tahu efek samping yang bisa ditimbulkannya. Hal tersebut penting untuk diketahui untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh efek samping dari obat ini.
Cara Kerja Obat:
Sebelum kita membahas tentang cara penggunaannya, mari kita bahas tentang cara kerja Alopurinol. Obat ini diformulasikan untuk mengobati penyakit Asam Urat (Gout) ada juga yang menyebut penyakit ini dengan sebuatan Priai. Cara kerjanya adalah zat yang terkandung dalam Alopurinol akan menghambat xantin oksidae, xantin oksidae adalah enzim yang bekerja sebagai pengubah hipoxantin manjadi xantin dan selanjutanya akan mengubah xantin menjadi asam urat.
Di dalam tubuh kita Alopurinol akan mengalami metabolisme yang akan merubahnya menjadi oksipurinol (alozantin) yang berfungsi sebagai penghambat terjadinya enzim xantin oksidae.Kadar asam urat akan berkurang karena terjadinya mekanisme kerja kerja senyawa tersebut dan tanpa mengganggu biosintesa purin.
Interaksi Obat:
Alopurinol mempunyai efek toksik seperti juga obat kimia lainnya, efek toksik adalah sebuah akibat yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia sebagai obat yang berupa racun yang kadang lebih berbahaya daripada obat yang diminum. Alopurinol yang diberikan bersama azatioprin, merkaptopurin atau siklofosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat ini. Efek toksik lain juga akan terjadi pada pemberian Alopurinol bersama-sama dengan garam besi dan obat diuretik dari golongan tiazida. Alopurinol juga tidak boleh diminum bersama dengan wafarin karena akan menghambat metabolisme obat di hati pasien.
Efek Samping Alopurinol
Seperti obat kimia lainnya, Penggunaan Alopurinol yang berlebihan dan cenderung tidak mengindahkan saran penggunaannya juga akan mempunyai beberapa efek samping. Efek samping yang dapat disebabkan oleh Alofurinol antara lain:
Reaksi hipersensitifitas, yang berupa terjadinya bintik-bintik kecil dan benjolan pada permukaan kulit atau sering disebut ruam mokulopapular didahului gatal-gatal , biduran, kulit bersisik eksfoliatif serta lesi pupura (peradangan pada kulit), dermatitis, nefritis, faskulitis dan sindrome poliartrtis.
Efek samping lain yang ditimbulkan oleh Alopurinol adalah Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa logam.
Penggunaan Allopurinol dalam waktu yang lama juga akan menyebabkan katarak bagi penggunanya.
Peringatan dan Perhatian:
Selama penggunaan Allopurinol sangat penting diperhatikan untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap obat ini, sehingga akan dapat diambil tindakan lanjutan jika terjadi reaksi negatif tubuh terhadap Allopurinol. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan adalah;
- Karena obat ini dapat menyebabkan kerusakan pada lensa mata maka selama penggunaan Allopurinol pasien harus melakukan pemeriksaan mata secara berkala.
- Seperti telah disampaikan diatas bahwa obat ini akan berefek samping hipersensisitifitas maka sangat penting diperhatikan terhadap orang yang mempunyai catatan kesehatan hipersensitif.
- Wanita hamil juga tidak dianjurkan untuk menggunakan Alopurinol karena akan mempunyai efek negatif terhadap janin yang dikandungnya. Penggunaan pada wanita hamil hanya direkomendasikan jika manfaat dari penggunaan Allopurinol lebih besar dibandingkan resikonya.
- Penderita gagal ginjal tidak dianjurkan untuk menggunakan Allopurinol juga pada penderita hiperurisemia asimptometik.
- Hentikan penggunaan Allopurinol jika tubuh memberikan respon demam atau kemerahan pada kulit.
- Obat ini dapat meningkatkan frekwensi serangan artritis gout akut, oleh kerena itu sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan bersama pada awal terapi.
- Hati-hati terhadap penggunaandengan vidabrin.
- Penggunaan untuk kelompok umur dewasa, Pemberian obat ini harus diberikan secra bertahap dengan dosis awal 100mg dan ditingkatkan 100mg setiap minggunya hingga sampai dosis maksimal, dosis maksimal yang dianjurkan adalah 800 mg sehari.
- Untuk pasien dengan gangguan ginjal dosis yang dianjurkan adalah 100 - 200 mg setiap harinya.
- Penggunaan pada anak usia antara 6 - 10 tahun adalah Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari dan untuk anak dibawah umur 6 tahun adalah 150mg sehari.
Demikianlah pembahasan tentang Allopurinol, semoga bermanfaat buat Anda dan anda dapat belaku bijak terhadap tubuh Anda. (RR-14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar