Rumput laut yang dibudidayakan di daerah Takalar adalah dari jenis Eucheuma Cottonii, Gracilaria dan Spinossum, kali ini kita akan membahas karakteristik rumput laut E.Cottonii dari daerah ini, untuk jenis Gracilaria dan Spinossum akan kita bahas pada pembahasan selanjutnya.Rumput laut E.Cottonii dibudidayakan hampir sepanjang garis pantai Takalar seperti di daerah Sanrobone, Pattalasang dan Tanakeke. Berikut ini karakteristik rumput laut dari daerah Takalar.
1. Warna.
Warna rumput laut dari perairan Takalar di dominasi dengan warna merah walaupun ada yang berwarna putih namun jumlahnya tidak terlalu banyak, kecuali yang jenis brokoli . Rumput laut yang jenis brokoli berwarna hijau, sebutan brokoli dipakai oleh masyarakat karena rumpun dari rumput laut jenis ini mirip dengan brokoli. Namun demikian ada salah satu tempat di daerah Takalar yang menghasilkan rumput laut berwarna putih yaitu dari pulau Tanakeke, untuk menuju daerah ini harus menyeberang dengan menggunakan perahu motor
Warna Rumput Laut Merah kecoklatan |
Petani memanen rumput laut E.Cottonii |
Ukuran rumput laut E. Cottonii asal Takalar tergolong kecil. Saat awal-awal dilakukan budidaya di daerah ini sebenarnya size dari rumput laut dari Takalar terbilang besar, namun karena pola tanam yang dilakukan secara terus menerus dan jarang dilakukan jeda tanam, saat ini E. Cottonii dari Takalar menjadi lebih kecil dibandingkan dengan dahulu. Pemanenan dini juga menjadi penyebab lain dari menurunnya size E. Cottonii, seharusnya pada usia tanam minimal 6 minggu rumput laut baru diadakan pemanenan namun petani di daerah ini kadang sudah memanen rumput laut pada usia 4 minggu, penyebabnya lebih karena desakan kebutuhan ekonomi serta tidak adanya komplain dari tengkulak atas barang yang dipanen sebelum waktunya.
3. Kandungan Logam Berat
Kondisi pasir di daerah Takalar adalah pasir hitam dan mempunyai kandungan logam berat (Fe) yang tinggi, kondisi ini berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut di Takalar. Buyer kadang mengeluhkan tingginya kandungan logam berat di dalam rumput laut dari Takalar, mengingat akhir dari rumput laut adalah sebagai bahan makanan maka kandungan logam berat yang terlalu tinggi akan berpengaruh bagi kesehatan manusia.
Penjemuran rumput laut E.Cottonii di Sanrobone |
Pengelolaan pasca panen sudah tergolong bagus, rata-rata petani mengeringkan rumput laut di atas para-para walaupun masih ada juga yang di jemur diatas tanah berpasir dengan alas waring yang sering menyebabkan rumput laut menjadi kotor oleh pasir. Adapun spesifikasi rumput laut kering dari daerah Takalar adalah sebagai berikut:
- Kadar air (Moisturicy) rata-rata 38 - 40%
- Kotoran (Impurity) rata-rata 4%
- Warna merah, gelap, putih kekuningan
Rumput laut kering asal Takalar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar