Menurut para pakar dari University of Maryland Medical Center, Jahe telah digunakan sebagai ramuan obat oleh manusia sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu, terutama di Asia, India dan negara-negara Arab. Jahe biasanya dikonsumsi dalam bentuk, bubuk dan kapsul, namun Anda juga dapat menggunakan jahe segar atau bubuk dalam memasak sebagai bumbu atau menggunakan beberapa ruas jahe segar untuk membuat minuman penghangat badan. Dalam menggunakan jahe untuk berbagai keperluan sebaiknya Jangan lebih dari 4 gram per hari, atau 1 gram per hari jika Anda sedang hamil. Tanaman yang dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah di Indonesia ini ternyata mempunyai berbagai macam manfaat untuk kesehatan.
Mencegah Mual
Jahe juga sering digunakan sebagai obat alami untuk membantu mengurangi rasa rmual dan muntah yang disebabkan oleh mabuk, kehamilan dan kemoterapi. Meskipun Jahe diyakini dapat membantu mengurangi gejala mabuk, namun ada obat lain yang mungkin lebih efektif, seperti misalnya placebo.
Pasien kanker yang menjalani perawatan kemoterapi sering mengalami mual dan muntah sebagai efek samping dari pengobatan tersebuti. Meskipun demikian dalam beberapa kasus, jahe juga dapat membuat gejala lebih buruk. Sebagai contoh, sebuah studi 2009 menemukan bahwa pasien yang menggunakan jahe dengan aprepitant, obat anti-mual, justru mengalami rasa mual lebih buruk daripada pasien yang menggunakan plasebo dan aprepitant sebagai anti mual.
Mengurangi Peradangan
Ekstrak jahe juga dapat membantu mengurangi peradangan, meskipun menyebabkan sedikit rasa sakit untuk pasien osteoarthritis. Sebuah studi 2001 yang diterbitkan dalam "Arthritis dan Rematik" menemukan bahwa pasien dengan nyeri lutut akibat osteoarthritis mengalami sedikit rasa sakit setelah menggunakan ekstrak jahe dua kali sehari selama enam minggu. University of Maryland Medical Center, menyarankan agar pasien menggunakan jahe selama beberapa hari untuk mengurangi peradangan
Jahe dan Migrain
Jahe dikombinasikan dengan feverfew dalam tablet diletakkan di bawah lidah dapat membantu mengurangi nyeri migrain pada pasien yang mengalami sakit kepala ringan yang biasanya muncul pada tahap awal dalam penyakit migrain. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011 yang diterbitkan dalam "Headache" menemukan bahwa rata-rata penderita migraine yang menggunakan sublingual dengan feverfew dan jahe pada awal sakit kepala ringan, rasa sakit yang mereka alami berkurang atau bahkan hilang sama sekali setelah dua jam dibandingkan pasien yang mengambil placebo sebagai obat migrain.
Efek Samping Jahe
Jahe, secara umum aman bagi kebanyakan orang, tetapi adanya kemungkinan efek samping dan komplikasi bisa saja terjadi. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum menggunakan jahe jika Anda sedang menggunakan obat pengencer darah, obat diabetes atau obat untuk tekanan darah tinggi. Jahe dapat meningkatkan pendarahan, oleh karena itu perlu diwaspadai. Jahe juga diindikasikan dapat mengurangi tekanan darah pada level yang cukup membahayakan, konsultasi dengan dokter ahli sangat penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Demikian beberapa manfaat jahe bagi kesehatan, meskipun mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan, tanaman ini juga mempunyai juga mempunyai potensi untuk menimbulkan efek samping bagi siapapun yang menggunakannya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk setiap masalah kesehatan yang Anda alami.
Mencegah Mual
Jahe juga sering digunakan sebagai obat alami untuk membantu mengurangi rasa rmual dan muntah yang disebabkan oleh mabuk, kehamilan dan kemoterapi. Meskipun Jahe diyakini dapat membantu mengurangi gejala mabuk, namun ada obat lain yang mungkin lebih efektif, seperti misalnya placebo.
Pasien kanker yang menjalani perawatan kemoterapi sering mengalami mual dan muntah sebagai efek samping dari pengobatan tersebuti. Meskipun demikian dalam beberapa kasus, jahe juga dapat membuat gejala lebih buruk. Sebagai contoh, sebuah studi 2009 menemukan bahwa pasien yang menggunakan jahe dengan aprepitant, obat anti-mual, justru mengalami rasa mual lebih buruk daripada pasien yang menggunakan plasebo dan aprepitant sebagai anti mual.
Mengurangi Peradangan
Ekstrak jahe juga dapat membantu mengurangi peradangan, meskipun menyebabkan sedikit rasa sakit untuk pasien osteoarthritis. Sebuah studi 2001 yang diterbitkan dalam "Arthritis dan Rematik" menemukan bahwa pasien dengan nyeri lutut akibat osteoarthritis mengalami sedikit rasa sakit setelah menggunakan ekstrak jahe dua kali sehari selama enam minggu. University of Maryland Medical Center, menyarankan agar pasien menggunakan jahe selama beberapa hari untuk mengurangi peradangan
Jahe dan Migrain
Jahe dikombinasikan dengan feverfew dalam tablet diletakkan di bawah lidah dapat membantu mengurangi nyeri migrain pada pasien yang mengalami sakit kepala ringan yang biasanya muncul pada tahap awal dalam penyakit migrain. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011 yang diterbitkan dalam "Headache" menemukan bahwa rata-rata penderita migraine yang menggunakan sublingual dengan feverfew dan jahe pada awal sakit kepala ringan, rasa sakit yang mereka alami berkurang atau bahkan hilang sama sekali setelah dua jam dibandingkan pasien yang mengambil placebo sebagai obat migrain.
Efek Samping Jahe
Jahe, secara umum aman bagi kebanyakan orang, tetapi adanya kemungkinan efek samping dan komplikasi bisa saja terjadi. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum menggunakan jahe jika Anda sedang menggunakan obat pengencer darah, obat diabetes atau obat untuk tekanan darah tinggi. Jahe dapat meningkatkan pendarahan, oleh karena itu perlu diwaspadai. Jahe juga diindikasikan dapat mengurangi tekanan darah pada level yang cukup membahayakan, konsultasi dengan dokter ahli sangat penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Demikian beberapa manfaat jahe bagi kesehatan, meskipun mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan, tanaman ini juga mempunyai juga mempunyai potensi untuk menimbulkan efek samping bagi siapapun yang menggunakannya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk setiap masalah kesehatan yang Anda alami.